Makanan yang Perlu Dihindari Ibu Menyusui agar Bayi Tidak Rewel dan Kembung

Saat menyusui, apa yang Ibu konsumsi bisa memengaruhi kondisi bayi—terutama pada bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan dan sistem pencernaannya belum matang. Tak jarang, ada ibu yang bertanya: kenapa setelah menyusui, bayi jadi rewel atau bahkan kembung? Bisa jadi ini ada hubungannya dengan makanan yang dikonsumsi oleh Ibu.

Memang, tidak semua bayi bereaksi sama. Tapi ada beberapa jenis makanan yang dikenal lebih berisiko menyebabkan bayi jadi tidak nyaman setelah menyusu. Artikel ini akan membantu Ibu memahami apa saja makanan yang sebaiknya dihindari sementara saat menyusui, dan kenapa.

Kenapa Makanan Ibu Bisa Mempengaruhi Bayi?

ASI terbentuk dari darah Ibu, bukan dari lambung secara langsung. Tapi zat-zat dari makanan yang dikonsumsi bisa masuk ke aliran darah dan ikut terbawa ke dalam ASI. Beberapa senyawa ini dapat menyebabkan perubahan rasa, bau, atau bahkan efek pencernaan pada bayi.

Karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih sangat sensitif, perubahan kecil pun bisa membuat mereka merasa tidak nyaman. Inilah kenapa penting bagi ibu menyusui untuk lebih sadar terhadap makanan yang dikonsumsi.

Makanan yang Perlu Diwaspadai saat Menyusui

  1. Makanan Pedas dan Berbumbu Tajam
    Beberapa bayi bisa sensitif terhadap senyawa dari cabai, lada, atau rempah kuat lainnya. Ini bisa menyebabkan gangguan perut ringan atau perubahan rasa ASI yang membuat bayi rewel.
  2. Sayuran yang Mengandung Gas
    Kol seperti brokoli, kembang kol, sawi, dan kubis dikenal bisa meningkatkan produksi gas. Jika Ibu mengonsumsi dalam jumlah banyak, gas ini bisa sampai ke bayi dan menyebabkan kembung.
  3. Susu Sapi dan Olahannya
    Protein dalam susu sapi bisa masuk ke dalam ASI dan menjadi penyebab alergi atau intoleransi pada sebagian bayi. Jika bayi menunjukkan tanda-tanda seperti ruam, muntah, atau diare setelah menyusu, Ibu bisa coba menghindari produk susu dan pantau reaksinya.
  4. Kafein (kopi, teh, cokelat)
    Kafein memang tidak sepenuhnya dilarang, tapi sebaiknya dibatasi. Terlalu banyak kafein bisa menyebabkan bayi susah tidur, gelisah, atau menyusu tidak efektif.
  5. Makanan Laut Tertentu
    Ikan laut dalam seperti tuna, makarel, atau swordfish bisa mengandung merkuri tinggi. Paparan merkuri bisa berdampak pada perkembangan otak bayi. Lebih aman konsumsi ikan rendah merkuri seperti salmon atau ikan kembung.
  6. Makanan Cepat Saji dan Olahan
    Makanan seperti sosis, nugget, atau makanan instan mengandung banyak pengawet, MSG, dan lemak jenuh. Ini tidak hanya berdampak ke bayi, tapi juga menurunkan kualitas gizi ASI secara umum.

Bagaimana Mengetahui Makanan Mana yang Menyebabkan Reaksi?

Tidak semua bayi bereaksi pada makanan yang sama. Salah satu cara terbaik adalah dengan mencatat apa yang Ibu makan dan memantau reaksi bayi dalam 24 jam setelah menyusui. Jika bayi tampak:

  • Lebih rewel dari biasanya
  • Mengalami perut kembung atau buang angin lebih sering
  • Sering gumoh berlebihan
  • Menangis saat menyusu atau setelahnya
  • Mengalami ruam atau perubahan BAB

Maka Ibu bisa mencoba menghindari makanan terakhir yang dikonsumsi dan lihat apakah kondisinya membaik.

Apakah Harus Diet Ketat saat Menyusui?

Tidak perlu terlalu membatasi diri, Bun. Kecuali jika bayi memang menunjukkan reaksi spesifik yang berulang. Yang terpenting adalah makan dengan seimbang, cukup karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.

Jika Ibu harus menghindari produk susu atau makanan tertentu dalam jangka panjang, pastikan tetap memenuhi kebutuhan kalsium dan gizi lain dari sumber alternatif, seperti kacang almond, tahu, ikan teri, atau sayur hijau.

Pentingnya Minum Air yang Cukup

Selain makanan, air minum juga berpengaruh terhadap kenyamanan bayi saat menyusui. Ibu yang kurang minum bisa menghasilkan ASI yang lebih kental, sehingga bayi lebih cepat kenyang tapi tidak cukup cairan. Ini bisa menyebabkan bayi haus lebih cepat, rewel, atau kesulitan BAB.

Usahakan minum air putih minimal 2,5 liter per hari. Boleh juga minum air hangat atau infused water dengan irisan lemon dan daun mint agar tidak bosan.

Kapan Harus Konsultasi?

Jika bayi terus-menerus menunjukkan gejala seperti kolik, rewel hebat, muntah, atau ruam yang tidak hilang, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak. Bisa jadi bayi memiliki alergi atau intoleransi yang membutuhkan penanganan khusus, termasuk uji alergi jika diperlukan.

Dokter juga bisa membantu Ibu menyusun pola makan harian yang lebih tepat, termasuk alternatif makanan pengganti yang tetap kaya gizi namun aman bagi bayi.

Apakah Makanan Pedas Harus Dihindari Sepenuhnya?

Ini salah satu pertanyaan klasik yang sering ditanyakan. Sebenarnya, makanan pedas tidak harus dihindari sepenuhnya oleh semua ibu menyusui. Di banyak budaya, makanan pedas adalah makanan pokok sehari-hari, dan banyak ibu yang tetap bisa menyusui dengan nyaman tanpa masalah.

Namun, jika bayi menunjukkan reaksi seperti lebih rewel, sulit tidur, atau buang air besar lebih sering setelah Ibu makan pedas, maka bisa jadi tubuh bayi belum siap menerima senyawa pedas dari ASI.

Ibu bisa mencoba mengurangi level kepedasan secara bertahap dan lihat respons bayi. Bisa juga mengganti cabai segar dengan rempah yang lebih ringan seperti jahe atau kunyit untuk menambah rasa hangat tanpa memicu iritasi.

Perlukah Menghindari Bawang dan Daun Bawang?

Beberapa bayi sensitif terhadap rasa dan bau bawang yang kuat. Setelah Ibu mengonsumsi makanan dengan banyak bawang, bayi mungkin jadi enggan menyusu karena rasa ASI berubah. Tapi hal ini tidak berlaku untuk semua bayi.

Jika Ibu curiga bawang jadi penyebab bayi rewel, coba hentikan konsumsi selama beberapa hari dan perhatikan perbedaannya. Kalau tidak ada perubahan, artinya bawang bukan penyebab utamanya.

Penutup Sementara

Makanan yang dikonsumsi saat menyusui memang bisa memengaruhi kenyamanan bayi. Tapi jangan khawatir, Bun. Dengan pengamatan, kesabaran, dan sedikit penyesuaian, Ibu bisa menemukan pola makan yang cocok bagi tubuh sendiri sekaligus nyaman untuk bayi. ASI tetaplah yang terbaik, dan Ibu pasti bisa memberikan yang terbaik selama semangat belajar terus menyala.

Leave a Reply

Cart

Tidak ada produk di keranjang.

Added a product