Cara Mengatasi Payudara Bengkak Saat Menyusui di Minggu Pertama Pasca Melahirkan

Awal Menyusui: Antara Harapan dan Kenyataan

Setelah sembilan bulan mengandung, banyak ibu merasa antusias sekaligus cemas ketika memasuki masa menyusui. Di hari-hari pertama pasca melahirkan, tubuh ibu sedang melakukan banyak penyesuaian besar—dan salah satunya adalah produksi ASI yang mulai aktif. Tapi tidak semua ibu langsung menikmati proses menyusui. Salah satu masalah umum di minggu pertama adalah payudara bengkak, atau yang dalam istilah medis dikenal sebagai engorgement.

Rasa nyeri, tegang, dan bahkan demam ringan bisa muncul akibat payudara penuh tapi tidak bisa dikeluarkan dengan optimal. Hal ini membuat banyak ibu baru merasa frustasi dan bertanya-tanya: “Kenapa menyusui yang katanya alami ini malah menyakitkan ya?”

Penyebab Payudara Bengkak Saat Awal Menyusui

Biasanya pembengkakan terjadi karena pasokan ASI meningkat drastis pada hari ke-3 hingga ke-5 setelah persalinan. Namun karena bayi masih belajar menyusu dan belum menyusu secara efisien, ASI tidak keluar dengan maksimal. Akibatnya, ASI menumpuk di payudara dan menyebabkan tekanan di jaringan sekitarnya.

Beberapa penyebab lainnya meliputi:

  • Jadwal menyusui yang tidak konsisten
  • Bayi malas menyusu karena mengantuk atau bingung puting
  • Payudara tidak dikosongkan dengan baik saat menyusui
  • Ibu menunda menyusui karena merasa sakit

Payudara yang penuh dan tidak dikeluarkan justru akan membuat tubuh mengira bahwa ASI tidak dibutuhkan, lalu produksi ASI bisa menurun secara perlahan. Itulah mengapa penting sekali mengelola pembengkakan ini dengan benar sejak awal.

Tanda-Tanda Payudara Bengkak yang Perlu Diwaspadai

Payudara bengkak berbeda dengan payudara yang hanya penuh. Bengkak biasanya disertai rasa nyeri, dan kadang membuat puting jadi rata sehingga bayi kesulitan menyusu. Berikut ciri-ciri yang umum terjadi:

  • Payudara terasa keras, tegang, dan panas
  • Kulit di sekitar payudara tampak mengkilap
  • Rasa nyeri menusuk ketika disentuh
  • Puting tampak tenggelam atau tidak menonjol
  • ASI sulit keluar meskipun terasa penuh

Jika gejala-gejala ini dibiarkan, bisa berkembang menjadi mastitis, yaitu peradangan payudara yang cukup menyakitkan dan sering membutuhkan pengobatan medis.

Cara Meredakan Payudara Bengkak Secara Alami dan Aman

Untungnya, ada banyak cara alami dan aman yang bisa ibu lakukan di rumah untuk mengatasi masalah ini. Kuncinya adalah menjaga ritme menyusui dan memastikan payudara tidak terlalu penuh dalam waktu lama.

1. Menyusui Secara Teratur

Susui bayi setiap 2–3 jam sekali, bahkan jika bayi belum tampak lapar. Jangan tunggu payudara terasa penuh dulu. Bayi yang menyusu secara rutin akan membantu mengosongkan payudara secara alami dan mengurangi tekanan.

2. Kompres Hangat Sebelum Menyusui

Sebelum mulai menyusui, kompres payudara dengan kain hangat selama 5–10 menit. Ini membantu membuka saluran ASI dan melancarkan alirannya. Ibu juga bisa mandi air hangat untuk merangsang refleks let-down (pengeluaran ASI).

3. Kompres Dingin Setelah Menyusui

Setelah bayi selesai menyusu, gunakan kompres dingin (misalnya es batu yang dibungkus kain) untuk mengurangi bengkak dan peradangan. Lakukan selama 10–15 menit.

4. Pijat Lembut Area Payudara

Lakukan pijatan ringan dari arah luar ke arah puting untuk membantu mengeluarkan ASI yang tersumbat. Gunakan minyak zaitun atau minyak kelapa agar pijatan lebih nyaman.

5. Perah ASI Jika Diperlukan

Jika bayi sedang tidur lama atau tidak ingin menyusu, ibu bisa memerah ASI menggunakan tangan atau pompa ASI elektrik. Tapi ingat, jangan terlalu sering memompa jika tidak perlu karena justru bisa meningkatkan produksi berlebih dan memperparah bengkak.

6. Gunakan Bra Menyusui yang Nyaman

Pilih bra menyusui yang tidak terlalu ketat dan menyokong payudara dengan baik. Jangan gunakan kawat, karena bisa menekan saluran ASI.

7. Coba Breast Pad dan Salep Alami

Jika ASI menetes terus, breast pad bisa membantu menjaga kebersihan dan kenyamanan. Ibu juga bisa mengoleskan salep alami seperti lanolin untuk menjaga puting tetap lembap dan mencegah iritasi.

Kapan Harus ke Dokter atau Konsultan Laktasi?

Jika payudara tetap keras dan nyeri setelah beberapa hari, atau muncul tanda-tanda infeksi seperti:

  • Demam tinggi
  • Payudara tampak merah dan panas di satu sisi
  • Menggigil atau badan terasa tidak enak

Segera konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi lebih lanjut.

Bagaimana Cara Mencegah Payudara Bengkak Sejak Awal?

Selain mengatasi, tentu lebih baik jika ibu bisa mencegah pembengkakan payudara sejak awal. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan bahkan sejak hari pertama menyusui:

  • Susui segera setelah melahirkan. Idealnya dalam satu jam pertama, bayi sudah didekatkan ke payudara agar bisa merangsang produksi ASI dengan lancar.
  • Rawat payudara setiap hari. Bersihkan puting dengan air hangat dan hindari sabun berlebihan karena bisa menyebabkan kering dan luka.
  • Latih posisi menyusui yang benar. Posisi yang tidak tepat bisa membuat bayi sulit menghisap dan menyebabkan pengosongan tidak tuntas.
  • Jangan menunda menyusui. Jika bayi tidur lama, tetap bangunkan untuk disusui secara berkala agar ASI tidak menumpuk.

Dengan pencegahan ini, ibu bisa menyusui dengan lebih nyaman dan percaya diri tanpa harus mengalami pembengkakan parah di minggu pertama.

Peran Dukungan Keluarga dalam Menyusui

Hal penting lain yang sering terlupakan adalah peran orang terdekat. Suami, ibu, atau mertua bisa membantu ibu menyusui dengan menyediakan makanan bergizi, membantu merawat bayi, atau sekadar menemani saat ibu merasa kewalahan.

Banyak ibu yang merasa sendiri dan frustrasi di minggu pertama menyusui. Maka, dukungan emosional dan fisik sangat penting untuk menjaga semangat ibu tetap tinggi.

Leave a Reply

Cart

Tidak ada produk di keranjang.

Added a product